Respon Agronomi dan Fisiologi Tiga Genotipe Padi (Oryze sativa L.) pada Sistem Budidaya Berkelanjutan Musim Tanam ke 1
Abstract
Abstrak
Upaya untuk menjaga produksi beras di masa yang akan datang banyak mengalami tantangan, antara lain ketersediaan lahan yang semakin sempit, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), dan kesuburan lahan yang semakin menurun akibat sistem budidaya yang kurang tepat. Lebih dari 70% lahan sawah berada dalam status ekologi terganggu akibat teknologi budidaya yang tidak ramah lingkungan sehingga dapat mengganggu keberlanjutan swasembada beras. Sistem budidaya padi yang ramah lingkungan perlu terus dikembangkan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui respon agronomi dan fisiologi 3 genotipe padi pada sistem budidaya berkelanjutan. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan 3 genotipe padi (hitam, merah dan putih), pada sistem budidaya konvensional (SK) dan sistem budidaya berkelanjutan (SB). Penelitian dilaksankan di kebun pecobaan Polinela Organic Farm (POF) Politeknik Negeri Lampung, pada bulan September 2020 samapi september 2021. Hasil penelitian menunjukkan tanaman (TT), kehijauan daun (SPAD), jumlah anakan (JM), jumlah malai (JM), bobot gabah per malai (BGPM), dan berat biomasa (BBM) tidak berbeda nyata antara budidaya konvesional (SK) dan berkelanjutan (SB) sedangkan indek panen (IP) dan produksi per hektar berbeda nyata. Respon fisiologis untuk laju fotosintesis dan transpirasi berbeda nyata berbeda nyata pada budidaya konvensional (SK) dan pada budidaya berkelanjutan (SB) sedangkan konduktansi stomata tidak berbeda nyata pada sistem budidaya konvensional (SK) dan sistem budidaya berkelanjutan (SB). Genotipe padi yang terbaik dan mempunyai adaptasi lebih luas pada sistem budidaya konvensional (SK) dan sistem budidaya berkelanjutan (SB) adalah genotipe G2 (padi merah).
Kata kunci : agronomi, berkelanjutan, konvensional, fisiologi, genotipe.
Downloads
References
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This journal is published under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. NonCommercial — You may not use the material for commercial purposes.