Aksi Gen Epistasis Duplikat pada Karakter Terkait Toleransi Naungan di Tanaman Tomat

  • Arya W Ritonga Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, (IPB University)
  • Muhamad Syukur Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Muhammad Achmad Chozin Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Awang Maharijaya Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Sobir Sobir Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Abstract

Informasi tentang karakter seleksi dan pewarisan sifatnya sangat penting bagi program pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakter seleksi dan informasi pewarisan sifatnya terhadap cekaman naungan pada tanaman tomat. Populasi persilangan Biparental SSH3 x 4979 (tetua, F1, backcross dan F2) ditanam pada kondisi tanpa naungan (N0) dan kondisi cekaman naungan paranet 50% (N50) di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika – Institut Pertanian Bogor, Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakter kehijauan daun, fruit set, jumlah buah dan bobot buah per tanaman merupakan karakter seleksi toleran naungan pada tanaman tomat. Terdapat aksi gen dominan dan epistasis duplikat pada karakter-karakter tersebut baik pada kondisi normal maupun kondisi cekaman naungan kecuali karakter fruit set pada kondisi tanpa naungan. Dominansi pada karakter-karakter tersebut bersifat over dominan pada kondisi tanpa naungan, namun dominan parsial pada kondisi cekaman naungan. Ragam aditif lebih berperan dibandingkan ragam non aditif pada karakter kehijauan daun, fruit set, jumlah dan bobot buah per tanaman pada kondisi normal namun sebaliknya dimana ragam non aditif lebih berperan dibandingkan ragam aditif pada karakter-karakter tersebut saat kondisi cekaman naungan. Seleksi pada generasi awal seperti generasi F2 dapat efektif dilakukan pada karakter-karakter tersebut pada kondisi tanpa naungan, namun seleksi pada kondisi cekaman naungan terhadap karakter-karakter tersebut lebih baik dilakukan pada generasi lanjut.

Kata kunci: agroforestri, berkelanjutan, tumpang sari, varietas unggul

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, I.H., F.S. Sulaiman. 2018. Genetic studies of drought tolerance indices of F2 generations population in bread wheat (Triticum aestivum). Al-Muthanna. J. For. Agric. Sci. 6(4):1-11.

Al-Naggar, A.M.M., R. Shabana, M.M.A. El-Aleem, El-Rashidy. 2017. Genetics of low-N tolerance adaptive traits in wheat (Triticum aestivum L.) under contrasting nitrogen environments. Scientiia Agriculture. 17(3):82-97.

Aloni, B., L. Karni, Z. Zaidman, A.A Schaffer. 1996. Changes of carbohydrates in pepper (Capsicum annuum L.) flowers in relation to their abscission under different shading regimes. Annals of Botany. 78:163-168. https://doi.org/10.1006/anbo.1996.0109

Amjid, M.W., T.A. Malik, M.K.N. Shah, M.A. Saleem, Y. Sajjad, R. Mermood. 2016. Inheritance pattern of physio-morphological traits of cotton under drought stress. Science Letters 4(1):51-59.

Arif, A.B., L. Oktaviana, S. Sujiprihati, M. Syukur. 2014. Pendugaan parameter genetik karakter umur panen dan bobot per buah pada persilangan cabai besar dan cabai rawit (Capsicum annuum L.). Bul. Plasma Nutfah 20(1):11-18.

Arif, A.B., S. Sujiprihati, M. Syukur. 2011. Pewarisan sifat beberapa karakter kualitatif pada tiga kelompok cabai. Bul. Plasma Nutfah. 17(2):74-79. https://doi.org/10.21082/blpn.v20n1.2014.p11-18

Arif, A.B., S. Sujiprihati, M. Syukur. 2012. Pendugaan parameter genetik pada beberapa persilangan antara cabai besar dengan cabai keriting (Capsicum annuum L.). J. Agron. Indonesia. 40(2):119-124. https://doi.org/10.21082/blpn.v17n2.2011.p73-79

Baharuddin, R., M.A. Chozin, M. Syukur M. 2014. Toleransi 20 genotipe tanaman tomat terhadap naungan. J. Agron. Indonesia. 42(2):132-137.

Barmawi, M. 2007. Pola segregasi dan heritabilitas sifat ketahanan kedelai terhadap cowpea mild mottle virus populasi Wilis x MLG2521. J. HPT Tropika. 7(1):48-52. https://doi.org/10.23960/j.hptt.1748-52

Devi, E.S., N.B. Singh, A.B. Devi, N.G. Singh, J.M. Laishram. 2005. Gene action for fruit yield and its components in tomato (Lycopersicon esculentum Mill). Indian J. Genet. 65(3):221-222.

Farshadfar, E., F. Rafiee, H. Hasheminasab. 2013. Evaluation of genetic parameters of agronomic and morpho-physiological indicators of drought tolerance in bread wheat (Triticum aestivum L.) using diallel mating design. AJCS. 7(2):268-275.

Hakim, A., M. Syukur, Y. Wahyu. 2019. Pendugaan komponen ragam dan nilai heritabilitas pada dua populasi cabai rawit merah (Capsicum annuum L.). J. Hort. Indonesia. 10(1):36-45. https://doi.org/10.29244/jhi.10.1.36-45

Hanson, P.M., J. Chen, G. Kuo. 2002. Gene action and heritability of high-temperature fruit set in tomato line CL5915. Hort Science. 37(1):172-175. https://doi.org/10.21273/HORTSCI.37.1.172

Hattrup, E., K.A. Neilson, L. Breci, P.A. Haynes. 2007. Proteomic analysis of shade-avoidance response in tomato leaves. J. Agric. Food Chem. 55:8310-8318. https://doi.org/10.1021/jf0713049

Hidema, J., A. Makino, Y. Kurita, T. Mae, K. Ohjima. 1992. Changes in the level of chlorophyll and light-harvesting chlorophyl a/b protein of PSII in rice leaves agent under different irradiances from full expansion through senescense. Plant Cell Physiol. 33(8):1209-1214.

Hinkossa, A., S. Gabeyehu, H. Zeleke. 2013. Generation mean analysis and heritability of drought in common bean (Phaseolus vulgaris L.). Afr. J. Agric. Res. 8(15):1319-1329. https://doi.org/10.5897/AJAR12.2193

Izge, A.U., Y.M. Garba, I.A. Sodangi. 2012. Correlation ant path coefficient analysis of tomato (Lycopersicon esculentum) under fruit worm (Heliothis Zea Buddie) infetation in a line x tester. JEIADC. 4(1):24:30.

Jaimez, R.E., F. Rada. 2006. Flowering and fruit production dynamics of sweet pepper (Capsicum chinense Jacq) under different shade conditions in humid tropical region. J. Suistain. Agric. 27(4):97-108. https://doi.org/10.1300/J064v27n04_07

Khan, M.G., S. Din, Khattak. 2016. Detection of epsitasis, estimation of additive and dominance components of genetik variation for some morphological characters in mungbean (Vigna radiata (L.) WILCZEK). American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci. 16(6):1066-1070.

Khattab, S.A.M., R.M. Esmail, A. El-Rahman, M.F. AL-Ansary. 2010. Genetical analysis of some quantitative traits in bread wheat (Triticum aestivum L.). New York Science Journal. 3(11):152-157.

Kisman, N. Khumaida, Trikoesoemaningtyas, Sobir, D. Sopandie. 2007. Karakter morfo-fisiologi daun, penciri adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah. Bul. Agron. 35(2):96-102.

Li, X., S.D. Zhu, Y.X. Liu, S.Y. Xue, W.W. Li. 2013. Multivariate statistical analysis of loe-light tolerance in tomato (Solanum lycopersicum Mill.) cultivars and their ultrastructural observations. J. Plant Growth Regul. 32:646-653.

Mawasid, F.P., M. Syukur, Trikoesoemaningtyas. 2019. Epistatic gene control on the yield of tomato at medium elevation in tropical agroecosystem. Biodiversitas. 20(7):1880-1886. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200713

Meena, O.P., V. Bahadur. 2014. Assessment of correlation ant path coefficient analysis for yield and yield contributing traits among tomato (Solanum lycopersicum L.) germplasm. Agric. Sci. Digest. 34(4):245-250. https://doi.org/10.5958/0976-0547.2014.01013.1

Moharramnejad, S., M. Valizadeh, J. Emaratpardaz. 2018. Generation mean analysis in maize (Zea mays L) under drought stress. Fresenius Environmental Bulletin. 27(4):2518-2522.

Monamadi, E.L., D.M. Lungu, G.L. Fite. 2013. Analysis of fruit yield and its component in determinate tomato (Lycopersicon lycopersci) using correlation and path coefficient. Bots. J. Agroc. Appl. Sci. 9(1):24-40.

Mulyani, A., D. Kuncoro, D. Nursyamsi, F. Agus. 2016. Analisis konversi lahan sawah: Penggunaan data spasial resolusi tinggi memperlihatkan laju konversi yang menghawatirkan. J. Tanah dan Iklim. 40(2):121-133.

Ratnadewi, D., W. Frank. 2005. Ekspresi gen GFDD4-1 pada Physcomitrella patens dan gen homolog pada Arabidobsis thaliana dalam respon terhadap cekaman abiotik. Hayati 12(4):127-130. https://doi.org/10.1016/S1978-3019(16)30339-4

Said. 2014. Generation mean analysis in wheat (Triticum aestivum L.) under drought stress conditions. Annals of Agricultural Science. 59(2):177-184. https://doi.org/10.1016/j.aoas.2014.11.003

Saputra, H.E., M. Syukur, S.I. Aisyah. 2015. Keragaman genetik, heritabilitas dan korlasi antar karakter tanaman tomat di dataran rendah. Akta Agrosia 18(2):72-80. https://doi.org/10.31186/aa.18.2.72-80

Sihaloho, A.N., Trikoesoemaningtyas, D. Sopandie, D. Wirnas. 2015. Identifikasi aksi gen epistasis pada toleransi kedelai terhadap cekaman aluminium. J. Agron. Indonesia 43(1):30-35.

Somraj, B., R.V.S.K. Reddy, K.R. Reddy, P. Saidaiah, M.T. Reddy. 2018. Generation mean analysis of yield components and yield in tomato (Solanum lycopersicum L.) under high temperature conditions. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 7(6):1704-1708.

Sopandie, D., M.A. Chozin, S. Sastrosumarjo, T. Juhaeti, Sahardi. 2003. Toleransi terhadap naungan pada padi gogo. Hayati 10:71-75.

Sulistyowati, D., M.A. Chozin, M. Syukur, M. Melati, D. Guntoro. 2016a. Selection of shade-tolerant tomato genotypes. Journal of Applied Horticulture 18(2):154-159. https://doi.org/10.37855/jah.2016.v18i02.27

Sulistyowati, D., M.A. Chozin, M. Syukur, M. Melati, D. Guntoro. 2016b. Karakter fotosintesis genotipe tomat senang naungan padaa intensitas cahaya rendah. J. Hort. 26(2):181-188. https://doi.org/10.21082/jhort.v26n2.2016.p181-188

Suwanda, M.H., M. Noor. 2014. Kebijakan pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk mendukung kedaulatan pangan nasional. Jurnal Sumberdaya Lahan. 8:31-40.

Tasisa, J., W. Mohamad, H. Hussein, K. Kumar. 2018. Genetic control of inheritance of fruit quality attributes in tomato (Solanum lycopersicum). Agric. Res. 7(2):120-128. https://doi.org/10.1007/s40003-018-0314-x

Twientanata, P., N. Kendarini, A. Soegianto. 2016. Uji daya hasil pendahuluan 13 galur buncis (Phaseolus vulgaris L.) F4 berdaya hasil tinggi dan berpolong ungu. J. Produksi Tanaman. 4(3):186-191.

Utami, D.W., H. Aswidinnoor, S. Moeljopawiro, I. Hanarida, Reflinur. 2006. Pewarisan ketahanan penyakit blas (Pyricularia grisea Sacc.) pada persilangan padi IR64 dengan Oryza rufipogon Griff. Hayati. 13(3):107-112. https://doi.org/10.1016/S1978-3019(16)30302-3

Wahyuni, S., R. Yunianti, M. Syukur, J.R. Witono, S.I. Aisyah. 2014. Ketahanan 25 genotipe tomat (Solanum lycopersicum Mill.) terhadap pecah buah dan korelasinya dengan karakter-karakter lain. J. Agron. Indonesia 42(3):195-202.

Yudilastari, T., M. Syukur, Sobir. 2018. Pewarisan karakter hasil dan komponen hasil pada dua populasi persilangan cabai rawit hijau (Capsicum annuum L.). J. Agron. Indonesia 46(3):283-289. https://doi.org/10.24831/jai.v46i3.21534

Published
2024-06-25
How to Cite
RitongaA. W., SyukurM., ChozinM. A., MaharijayaA., & SobirS. (2024). Aksi Gen Epistasis Duplikat pada Karakter Terkait Toleransi Naungan di Tanaman Tomat. Buletin Agrohorti, 12(2), 175-185. https://doi.org/10.29244/agrob.v12i2.56491